LDR

LDR menurutku seperti imajinasi yang biasa ku hayal-hayalkan sebelum tidur. Aku hanya bisa pasarah menerima kenyataan yang Aku terima dimana Aku hanya bisa memandanginya dalam bentuk foto yang Aku selipkan di tengah dompetku yang kosong. Walau dalam bentuk foto kecil berukuran tak jauh dari ukuran 3x4, Ku pandangi tatapan matanya yang sangat menawan itu, Rambutnya yang biasa ku belai, kini sudah tiada. Hari demi hari Aku hanya bisa menemaninya dengan pesan singkat yang biasa Ku ketik dengan kedua jempolku. Di mulai menyapanya di saat pagi memjelang dengan ucapan ‘’selamat pagi sayangku’’, dan mengakhiri dengan ucapan penuh kasih yang menghatarkannya tidur dikala malam menjelang ‘’selamat bobog yahhh, semoga hari Kamu besok menyenangkan’’. Tak bosan aku mengirimkan pesan yang sama setiap hari, walaupun kini kita berdua sudah jarang bertemu karena Ka...